Selasa, 27 September 2016

Petani Kopi Sumatera Selatan Berpindah ke Kakao

green coffee bean berkualitas

Petani Kopi Sumatera Selatan Berpindah ke Kakao               

 LAHAT, KOMPASBeberapa petani di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, mulai meninggalkan kopi serta berpindah ke kakao. Argumennya, harga kopi dinilai tidak lagi dapat menyejahterakan petani. Di Desa Gunung Megang, Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat, sekitaran 70 % petani kopi mulai berpindah ke kakao. Dari 100 hektar (ha) kebun kopi di desa itu, sekarang ini tinggal sekitaran 50 ha areal yang masihlah dipertahankan sebagai kebun kopi. ”Sebagian besar petani kopi mulai menanam kakao lewat cara tumpang sari dahulu di kebun kopi. Th. 2015 mungkin saja telah tidak ada lagi tanaman kopi di desa ini, ” kata Windi Habibi (29), petani kopi di Gunung Megang, Jumat (18/5). Sekarang ini Windi sudah menanam 3. 000 batang kakao lewat cara ditumpangsarikan dengan 6. 000 pohon kopi. Waktu kakao berumur empat th., batang kopi bakal ditebang untuk memberi ruangan tanaman kakao. Petani di desa itu mulai tertarik menanam kakao sekitaran lima th. lantas lantaran akhirnya lebih untungkan dari pada kopi. Harga kopi saat ini Rp 16. 000 per kg (kg) serta cuma bisa dipanen satu tahun 2 x dengan hasil sekitaran 800 kg per hektar per th.. Kepala Bagian Produksi Dinas Perkebunan Sumsel Sapar Bahri menyampaikan, mulai sejak lima th. lantas, luas kebun kakao di Sumsel selalu jadi tambah, walau sebenarnya 10 th. lantas kakao belum di kenal di Sumsel. Sekarang ini ada 8. 000 ha kebun kakao di Sumsel dengan hasil meraih 1, 8 juta ton pada 2011. Tiga th. paling akhir, harga kopi di tingkat petani rendah, yakni pada Rp 9. 000 serta Rp 12. 000

Ditulis Oleh : Rachmat // 19.54
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar